Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan MIPA

Critical Thinking Analysis of Junior High School Students on Temperature Topic during Virtual Learning Aji Solehudin; Riandi Riandi; Arif Hidayat; Sumar Hendayana
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 22, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This article aims to analyze students' critical thinking skills of temperature topic through virtual learning at junior high schools. The method used in this research was descriptive qualitative with a case study approach. This research was conducted at seventh grade of the junior high school in Bandung, West Java. The instruments used is observation. The collected data were analyzed using Transcript Based Lesson Analysis (TBLA) to analyze student’s dialogue. The results indicated that two out of the twelve indicators of critical thinking skills during virtual learning were developed. The two indicators are focusing on questions and the second is asking and answering questions. The low achievement of students' critical thinking skills is due to the limited time on virtual learning. Which is limited, so that teachers often apply learning method through transferring knowledge. Analysis of student activities and dialogue during virtual learning can be a source of teacher’s reflection for making further improvement.Keywords: critical thinking skill, temperature topic, virtual learning.Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran virtual pada materi suhu di SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP di Kabupaten Bandung Jawa Barat dengan peserta siswa kelas VII. Instrumen yang digunakan yaitu observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Transcript Based Lesson Analysis (TBLA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari dua belas indikator keterampilan berpikir kritis selama pembelajaran virtual terlihat. Kedua indikator tersebut yaitu memfokuskan pertanyaan dan bertanya dan menjawab pertanyaan. Rendahnya ketercapaian indikator keterampilan berpikir kritis siswa disebabkan karena keterbatasan waktu pembelajaran virtual yang terbatas sehingga guru seringkali menerapkan pembelajaran berupa transfer ilmu dari guru ke siswa saja. Analisis aktivitas serta dialog saat pembelajaran virtual juga dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi guru untuk melakukan evaluasi serta perbaikan pada pembelajaran selanjutnya agar lebih baik.Kata kunci: berpikir kritis, materi suhu, pembelajaran virtual.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v22i2.pp305-314
Profile of Students Critical Thinking Skills on the Concept of Pressure through Collaborative Sharing and Jumping Task Yuyu Rahayu; Asep Supriatna; Riandi Riandi; Sumar Hendayana
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 23, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the profile of critical thinking skills students in science learning with collaborative learning design sharing and jumping tasks. Indicators of critical thinking skills used are based on Ennis (1985). The method used is descriptive qualitative. Lesson design sharing and jumping tasks consist of three core activities: sharing task 1, sharing task 2, and jumping task. The instruments used are observation and audio recording of the learning process. Data were analyzed by Transcript Based Lesson Analysis (TBLA). The results of the analysis show that the collaborative learning design of sharing and jumping tasks can bring up students' critical thinking skills. The profile of students' critical thinking skills in sharing task 1 activities found 6 indicators with the highest percentage at 58 percent, on sharing task 2 found 12 indicators with the highest percentage at 100 percent, and jumping task found 9 indicators with the highest percentage at 75 percent.Keywords: lesson design, critical thinking skills, TBLA, sharing and jumping task.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA dengan desain pembelajaran kolaboratif sharing and jumping task. Indikator keterampilan berpikir kritis yang digunakan berdasarkan Ennis (1985). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lesson design sharing and jumping tasks terdiri tiga kegiatan inti: sharing task 1, sharing task 2, dan jumping task.  Instrumen yang digunakan yaitu observasi dan rekaman audio proses pembelajaran. Data dianalisis dengan Transcript Based Lesson Analysis (TBLA). Hasil analisis menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif sharing and jumping task dapat memunculkan keterampilan berpikir kritis siswa. Profil keterampilan berpikir kritis siswa pada kegiatan sharing task 1 ditemukan 6 indikator dengan presentase tertinggi 58  persen, pada sharing task 2 ditemukan 12 indikator dengan presentase keterampilan berpikir kritis tertinggi  100 persen, dan pada jumping task  ditemukan 9 indikator dengan presentase tertinggi 75 persen.Kata kunci: lesson design, keterampilan berpikir kritis, TBLA, sharing dan jumping task.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v23i2.pp701-711
Using Transcript Based Lesson Analysis to Analyze Students Critical Thinking Skills on Hydrostatic Pressure Santy Nurmalasari; Sumar Hendayana; Asep Supriatna
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 23, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the profile of students critical thinking skills that appear during hydrostatic pressure learning with the discovery learning model in junior high school. The critical thinking skill indicator used is based on the Paul and Elder version. The method used in this research is descriptive qualitative. This research was conducted in one of the junior high schools in Sumedang Regency, West Java. The research subjects consisted of 16 students from class VIII. The instruments used are observation and video recording during the learning process. The collected data were analyzed using Transcript Based Lesson Analysis (TBLA). The results showed that during the learning process eight elements of reasoning and critical thinking skills could be observed, but the percentage was still small. The introductory session found four indicators of critical thinking skills activity with a percentage of 30.53 percent. In group discussion activities found eight indicators of critical thinking with a percentage of 40.27 percent. And in the closing session found five indicators of critical thinking skills activity with a percentage of 32.29 percent. The low achievement indicators of students' critical thinking skills are caused because students are still not accustomed to expressing what is on their minds and the teacher cannot still ask questions that encourage students to think. Activity analysis and dialogue during learning can be used as reflection material for teachers to evaluate and improve on further learning to make it better.Keywords: TBLA, discovery learning, critical thinking skills, hydrostatic pressure.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul pada saat pembelajaran tekanan hidrostatis dengan model discovery learning di SMP. Indikator keterampilan berpikir kritis yang digunakan berdasarkan versi Paul dan Elder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP di Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Subjek penelitian terdiri dari 16 siswa kelas VIII. Instrumen yang digunakan yaitu observasi dan rekaman video audio selama proses pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Transcript Based Lesson Analysis (TBLA). Hasil penelitian menunjukkan selama proses pembelajaran 8 elemen penalaran keterampilan berpikir kritis dapat teramati, namun persentase masih kecil. Pada sesi pendahuluan ditemukan 4 indikator aktivitas keterampilan berpikir kritis dengan persentase 30,53 persen. Pada kegiatan diskusi kelompok ditemukan 8 indikator berpikir kritis dengan persentase 40,27 persen. Dan pada sesi penutup ditemukan 5 indikator aktivitas keterampilan berpikir kritis dengan persentase 32,29 persen. Rendahnya ketercapaian indikator keterampilan berpikir kritis siswa disebabkan karena siswa masih kurang terbiasa mengemukakan apa yang ada di pikirannya serta masih kurangnya kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan yang menggali siswa untuk berpikir. Analisis aktivitas serta dialog saat pembelajaran dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi guru untuk melakukan evaluasi serta perbaikan pada pembelajaran selanjutnya agar lebih baik. Kata kunci: TBLA, pembelajaran discovery, keterampilan berpikir kritis, tekanan hidrostatis.DOI http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v23i2.pp519-528